Intervensi Ergonomi Dalam Penggunaan Vibrator Sebagai Alat Pemadat Beton
Abstract
Beton adalah merupakan campuran dari koral, semen, pasir, dan air, serta kadang kala ditambahkan additive. Pada saat muda beton dapat dibentuk sesuai keinginan yang penting cetakan atau acuannya dapat dibentuk dan selanjutnya dibuka. Kondisi ini disebabkan karena beton muda masih kenyal dan encer. Sebenarnya beton dibentuk oleh bahan-bahan yang keras (bebatuan), maka untuk mendapatkan hasil pengecoran yang baik, mulus, dan padat diperlukan pemadatan yang baik dan dengan alat yang tepat. Untuk pengecoran yang berskala besar dan dimensi pengecoran yang tebal, maka alat pemadat yang dipakai adalah mesin penggetar vibrator. Karena mesin vibrator merupakan alat penggetar, maka dalam pengoperasiannya dapat menimbulkan gangguan pada tangan operator/pekerja seperti terasa kesemutan apabila penggunaan alat vibrator dalam waktu yang lama dan terus menerus. Dalam aturan penggunaan vibrator tidak boleh dilepas harus terus dipegang atau dikendalikan, agar jarumnya tidak menyentuh bekisting maupun tulangan. Oleh sebab itu untuk dapat mengatasi permasalahan kesemutan pada tangan operator dan diperoleh kualitas pengecoran yang baik, maka dalam hal ini diperlukan intervensi ergonomi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustin. C.P.M., 2013, Hubungan Masa Kerja dan Sikap Kerja dengan Kejadian Sindrom Terowongan Karpal pada Pembatik CV. Pusaka Beruang Lasem, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.
Amri.S., 1991, Pengantar Teknologi Beton, ITS, Surabaya.
Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, 2011, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi N0.: 13/MEN/X/2011, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja.
Hidayat. M. S., (2012), Hand Arm Syndrome Pada Tenaga Kerja di Abadi Dental Laboratorium Gigi Surabaya, Skripsi Universitas Airlangga.
Mastha. A. F., Jayanti. S., Suroto, 2015, Hubungan Getaran Lengan-Tangan dengan Hand Arm Vibration Syndrome pada Pekerja Bagian Pemotongan dan Penghalusan Pengrajin Gitar di Sukoharjo, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), Vol. 3 Nomor 3, April 2015, (277-284), ISSN: 2356-3346).
Nugraha. P., 1989, Teknologi Beton dengan Antisipasi Terhadap Pedoman Beton, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Pandiangan. G., Wibawa. A., dan Adiputra. I., Adiatmika. I P. G., (2017), Hubungan Getaran Mekanis Mesin Gerinda dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Bengkel Las di Kota Denpasar, Majalah Ilmiah Fisioterafi Indonesia, Vol. 5 No. 1, (1-4)
Romansyah. E., Nazaruddin, dan Rusdin, 2018, Analisis Ergonomi Tingkat Kebisingan dan Getaran Mekanis Mesin Pengupas Kacang Tanah Terhadap Keamanan Operator, Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 6 No. 2, September 2018, (141-147), DOI: https://doi.org/10.29303/jrpb.v6i2.80 , ISSN: 2301-8119, e-ISSN: 2443-1353
Wangsadinata. W., 1971, Peraturan Beton Indonesia, Direktorat Jendral Cipta Karya, Jakarta.
Wignyosubroto. S., 2003, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya.
DOI: https://doi.org/10.47532/jiv.v6i1.773
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmiah Vastuwidya Indexed By :
Jurnal Ilmiah Vastuwidya site and its metadata are licensed under CC BY-SA
View My Stats