MEMBUKA PINTU KEBIJAKAN TERHADAP DESA ADAT YANG BERKARAKTER DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI BADUNG

I Ketut Kasna

Abstract


Relasi pemerintahan daerah terhadap desa adat sangat besar mengingat Badung yang memiliki potensi seni budaya sebagai identitas yang berkarakter  cukup dikenal oleh dunia luar, menyebabkan Badung dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Namun, pengembangan Badung sebagai daerah tujuan wisata harus dilakukan dengan berbagai macam cara oleh pemerintah daerah sejak awal th 1970. Akan tetapi, Badung saat ini dijadikan pilot proyek tujuan wisata yang berkarakter dari generasi-kegenerasi, karena potensi seni budaya Badung telah banyak di promosikan di luar negeri. Mengembangkan Badung sebagai daerah tujuan wisata, menimbulkan pergulatan identitas budaya antara kebijakan berkarakter terhadap  kepentingan pemerintah pusat dengan kepetingan pemerintah daerah Badung dan para stackholder sebagai pelaku wisata. Pemerintah pusat membutuhkan devisa sedangkan pemeritah daerah ingin mempertahankan identitas budaya Badung sebagai budaya yang berkarakter bagian dari kegiatan keagamaan, adat istiadat, ritual serta agama.  Namun dengan demikian, tulisan ini bertujuan untuk mengelola, mengembangkan serta mengkaji seni pertunjukan, (seni tari, seni kerawitan) sebagai salah satu warisan desa adat dengan berbasis seni budaya Badung, ditengah-tengah pergulatan identitas itu. Fokus kajian dalam tulisan ini adalah bagaimana mengembangkan seni pertunjukan yang berkarakter, seni tari, seni kerawitan dalam binkai tradisional Badung dalam pergulatan itu? dan, bagaimana pemerintah daerah Badung mempertahankan identitas desa adat dalam  seni budaya?. Untuk mengkaji permasalah di atas digunakan metode penelitian kwalitatif, dengan teori hegemoni. Hasil kajian ini menunjukan bahwa seni pertunjukan tradisional Bali mengalami sekularisasi, dan konsep pariwisata budaya mengalami perubahan menjadi industri wisata yang berkelanjutan serta mensejahterakan masyarakat Badung.

Keywords


kebijakan, desa adat berkarakter, pariwisata

Full Text:

PDF

References


Agung, Ide Anak Agung Gde, Bali Pada Abad XIX Perjuangan Rakyat Dan Raja-Raja Menentang Kolonialisme Belanda, 1808-1908. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1989.

A.A Ngurah Anom Kumbara, Prof Dr. : Paradigma Kajian Budaya

Bourdeau, Pierre, Arena Produksi Kultural Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Bantul: Kreasi Wacana, 2010.

Bandem, I Made, Ensklopedi Tari Bali. Denpasar : Akademi Seni Tari Indonesia, 1983. Barker, Chris, Cultural Studies, Teori dan Praktek. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004. Burke, Peter, Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011. Couteau, Jean dan Usadi Wiryatnaya, Bali di Persimpangan Jalan Sebuah Bunga Rampai. Denpasar: Nusa Data Indo Budaya, 1995.

Eyerman, Ron, Cendekiawan: Antara Budaya dan Politik Dalam Masyarakat Modern (penterjemah Matheos Nalle). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996.

Fliehaar, H. te, De Aanpassing van Het Inlandch Onderwijs op Bali aan de Eigen Sfeer. (Overdruk Uit Koloniale Studies No 2), 1941.

Giddens, Anthony, Kapitalisme dan Teori Sosial Modern, Suatu Analisis Karya Marx, Durkheim dan M.ax Weber. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 2007.

Gottschalk, Louis, Megerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986.

Hasil-Hasil Seminar, Seni Sakral dan Provan Bidang Tari, Tanggal 24-25 Maret 1971. Denpasar: Proyek Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudajaan Bali, 1971.

Hasan, Sandi Swardi, Pengantar Cultural Studies, Sejarah, Pendekatan Konseptual dan Isu Menuju Studi Budaya Kapitalisme Lanjut. Jakarta: Ar Ruzz Media, 2011.

Kumbara, A A Ngurah Anom, Orasi Ilmiah “Konstruksi Wacana Ajeg Bali Dalam Relasi Kuasa: Antara Ideologi dan Utopia. Denpasar: Universitas Udayana Bukit Jimbaran, 2010.

Mutahir, Arizal, Intelektual Kolektif Pierre Bourdeau Sebuah Gerakan Melawan Dominasi. Bantul: Kreasi Wacana, 2011

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Nordholf, Henk Schulte, Bali Benteng Terbuka 1995-2005 Otonomi Daerah, Demokrasi Elektoral, dan Identitas-Identitas Defensif. Denpasr: Pustaka Larasan, 2010.

Ramstedt, Martin dan Fadjar Ibnu Thufail (ed), Kegalauan Identitas, Agama, Etnisitas, dan Kewarganegaraan Pasca Orde Baru. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2011.

Ritzer, George-Doglas J Godman, Teori Sosiologi Modern Edisi ke Enam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010.

Santoso, Listyono, dkk, Seri Pemikiran Tokoh Epistemologi Kiri. Jakarta: Ar Ruzz Media, 2010.

Smiers, Joost, Arts Under Pressure, Memperjuangkan Keaneka Ragaman Budaya di Era Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press, 2009.

Strinati, Diminic, Populer Culture, Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta : Ar Ruzz Media, 2010.

Tilaar, H.A.R, Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia, Tinjauan dan Perspektif Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Yoeti, Oka A, Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa, 1985.




DOI: https://doi.org/10.47532/jic.v5i2.652

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Cakrawarti Indexed By :

Jurnal Ilmiah Cakrawarti site and its metadata are licensed under CC BY-SA

 

View My Stats